Bagi Anda penyuka cerita kisah cinta, khusunya cerita kisah cinta
romantis yang mengharukan, maka pada kesempatan kali ini blog Berita
Terhangat ingin berbagi sebuah cerita, yaitu cerita yang berjudul "Diary
untuk Rin" yang secara lengkapnya bisa Anda baca berikut ini:
Cerita ini dikisahkan oleh seorang pria bernama Duel yang memiliki
seorang adik perempuan bernama Rin. Suatu hari Rin mengalami kecelakaan
yang menyebabkan ia koma untuk waktu yang lama.
Pada hari kedua
setelah Rin mengalami kecelakaan, seorang pria seumuran Rin datang
melihat Rin. Dari parasnya sudah bisa kutebak kalau namanya adalah, Zero
pria yang sering Rin ceritakan kepadaku.
"Anu.. nama kamu Zero kan ?" tanyaku padanya.
"Ya.. Mengapa kakak bisa tahu namaku ?" Tanyanya heran.
"Rin sering menceritakan tentang kamu, apakah kamu kekasih Rin?"
Setelah
diam sejenak ia menjawab “Bukan.. Aku sahabatnya. Jujur aku mempunyai
perasaan lebih pada Rin. Tapi, sampai ia koma sekarangpun aku belum
menyatakan kepadanya” Ucapnya sambil menatap kearah Rin yang terbaring
koma.
"Kakak rasa Rin juga mempunyai perasaan yang sama kepadamu Zero"
"Maksud kakak ?"
"Sebaiknya kamu membaca diary yang Rin tulis ini" Ucapku sambil menyodorkan diary itu padanya.
Sejenak
aku melihat Zero yang membaca diary tersebut terlihat sedih. Terang
saja, soalnya aku tahu, diari itu berisi tentang perasaan Rin pada Zero
selama ini.
Sejak saat itu, Zero selalu datang melihat Rin yang
koma setiap hari. Sampai-sampai terkadang aku melihat dia mengerjakan
tugas sekolah di ruangan Rin. Sering kuintip dari sisi pintu, Zero
memegang tangan Rin sambil berbicara sendiri entah dengan siapa, tapi
aku biarkan saja karena aku tahu Zero seperti itu untuk menghibur
dirinya sendiri dengan cara menganggap Rin telah sadar dari komanya.
Setelah
tiga bulan, akhirnya Rin sadar dari komanya. Tidak seperti biasanya,
pada hari dimana Rin sadar Zero malah tidak datang. Padahal Zero tidak
pernah absent mengunjungi Rin sejak hari pertama ia datang meelihat Rin.
Setelah kondisi Rin membaik, aku mulai menceritakan tentang apa yang
terjadi selama tiga bulan Rin koma, termasuk perasaan dan tingkah Zero
selama itu. Aku senang melihat Rin mulai tersenyum ketika aku
menceritakan tentang Zero.
"Kakak tahu..? Dalam kondisi enggak
sadar aku selalu merasakan Zero disisiku. Kami mengobrol bersama dan ia
selalu mendukung agar aku cepat sembuh" Ucap Rin padaku.
"Yahh mungkin saja apa yang dilakukan Zero selama ini telah membantu Rin agar sadar dari komanya" pikirku.
"Kata kakak,Zero selalu datang setiap hari, tapi mengapa aku tidak melihat dia sama sekali hari ini..?" Tanya Rin heran.
"Kakak
juga enggak tahu, mungkin Zero ada keperluan yang enggak bisa dia
tinggal. Kamu bersabar saja yahh" Jawabku. Sebenarnya aku juga merasakan
ada hal yang aneh yang terjadi hari itu.
Beberapa hari telah
berlalu, Rin sudah terlihat cukup sehat dan bisa berjalan. Tetapi ia
terlihat sangat sedih dan kecewa karena Zero tidak datang sama sekali
semenjak Rin sadar dari komanya. Akhinya siang itu aku memutuskan untuk
mengajak Rin kerumah Zero untuk menemui Zero. Dirumahnya kami melihat
seorang ibu yang terlihat sedang menangis. Dengan memberanikan diri kami
menanyainya :
"Permisi.. apakah ini rumah Zero bu ?" tanyaku pada ibu itu
Tetapi
bukannya menjawab ibu itu malah semakin menangis dan tak berapa lama
kemudian seorang perempuan keluar dan mengajak kami agar sedikit menjauh
dari ibu itu.
"Kamu Rin kan ..?" Tanya perempuan itu pada Rin.
"Ya kak,Zero mana ? kenapa aku enggak melihatnya ?"
Sejenak
aku melihat perempuan itupun menangis dan masuk kembali kedalam rumah.
Beberapa saat kemudian perempuan itu keluar kembali dan menyodorkan
sebuah diari yang bertuliskan “Untuk Rin” Dihalaman depannya.
Samar-samar disana aku melihat bercak merah, entah apakah itu aku juga
belum tahu pada awalnya
"Beberapa hari yang lalu saat Zero pulang
dari melihat Rin seperti biasanya. Zero mengalami kecelakaan yang
menyebabkan pendarahan parah pada kepalanya. Tim medis tak dapat
menolong banyak dan akhirnya Zero meninggal pada hari itu sambil
memegang Diary ini." Ucap perempuan itu yang membuat kami sangat kaget.
Kontan saja Rin yang kala itu terdiam langsung menangis sambil berteriak
nama Zero. Akupun yang tak kuasa melihat Rin ikut menangis karena tidak
menyangka hari itu adalah hari terakhir aku melihat Zero.
Dengan
berbekal alamat dan denah dari perempuan tadi, kami mengunjungi makam
Zero. Disana kami memanjatkan doa. Tetapi Rin yang kala itu masih
bersedih sama sekali tidak bisa menahan rasa tangisnya. Di makam itu Rin
kemudian membuaka diari yang ia dapatkan, di diari itu tertulis
persaaan Zero selama tiga bulan Rin koma. Dan pada tulisan terakhir nya
terdapat foto Zero dan Rin yang dibawahnya tertulis "Ya tuhan, jika
nanti aku telah tiada, tolong engkau jagalah ia untuku ya Tuhan.
Pertemukanlah ia dengan lelaki lain yang bisa membuatnya tersenyum dan
mencintai serta menjaganya dengan ikhlas sama seperti yang aku lakukan
selama ini"
Demikianlah salah satu cerita kisah cinta sedih romantis paling
mengharukan yang bisa dipublikasikan kepada Anda pada kesempatan ini.
Lihat juga tulisan terkait, yaitu tentang cerita dewasa
yang sudah dipublikasikan sebelumnya di blog Berita Terhangat dan
merupakan salah satu cerita yang sangat sayang untuk Anda lewatkan.
Membaca cerita kisah cinta romantis memang kadang dapat membuat para
pembacanya ikut larut dalam sebuah cerita. Terkadang para pembaca
merasakan bahwa mereka telah ikut larut didalam alur cerita yang
disajikan, sehingga hal inilah yang menjadi salah satu motivasi utama
para pembaca, mengapa mereka sangat menyukai membaca cerita kisah cinta
yang terkadang memang mempengaruhi pikiran alam bawah sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar